Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga sudah pasti terdapat berbagai keanekaragaman di setiap pulau nya. Baik suku, budaya, agama, ras, dan bahasa. Keberagaman inilah yang menjadi salah satu identitas bangsa yang membedakan kita dari bangsa lain di dunia. Namun, keberagaman pun dapat menimbulkan konflik-konflik antar golongan. Belum tentu satu golongan bisa menerima keberadaan golongan lain dengan lapang dada. Maka, Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”
Makna dari semboyan tersebut yaitu, walaupun ada banyak perbedaan di antara kita, pada hakikat nya kita tetap merupakan satu kesatuan bangsa Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah perbedaan yang bertentangan, justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika dimulai sekitar abad ke-14 pada masa kerajaan Majapahit. Ditemukan dalam kitab kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kakawin Sutasoma mengajarkan toleransi antar agama dan menjadi ajaran yang dianut kaum Hindu dan Buddha. Kemudian frasa tersebut dimuat di dalam karya John Hendrik Casper Kern yang berjudul “Vespreide Geschriften.” Mohammad Yamin membaca tulisan tersebut dan membawa frasa nya ke sidang BPUPKI pertama. Lalu I Gusti Bagus Sugriwa sontak meneruskan frasa tersebut dengan “Tan hana dharma mangrwa” yang berarti tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga diusulkan oleh Soekarno saat perancangan simbol negara Garuda Pancasila.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia. Sudah seharusnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkannya, maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga. Beberapa contoh nya yaitu, menghargai pendapat teman yang berbeda, menghormati dan menghargai agama atau kepercayaan orang lain, saling membantu sesama tanpa memandang perbedaan, memperlakukan semua orang dengan adil, dan lain-lain.
Namun, apa yang akan terjadi jika nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika tidak kita terapkan? Tentunya Indonesia akan terpecah belah. Kondisi masyarakat akan dipenuhi dengan konflik, banyaknya pelanggaran terhadap hak asasi manusia akibat pendiskriminasian terhadap suatu golongam, menimbulkan rasa tidak aman, dan lain sebagainya.
Sayangnya, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Masih banyak warga Indonesia yang bersikap semena-mena terhadap satu sama lain, belum bisa menghormati golongan yang berbeda, bahkan bersikap rasis, baik terhadap suku dan ras di Indonesia, maupun negara lain. Maka dari itu, kita sebagai sebagai generasi penerus Indonesia harus menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika supaya tercipta negara yang aman dan tentram.
Naura Alisha Rahmadita
Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/arti-bhinneka-tunggal-ika/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/28/180743569/sejarah-bhinneka-tunggal-ika