Perpustakaan Abdoel Moethalib Sangadji

NPP : 3171011E2000004, SMA Negeri 25 Jakarta : Dengan Membaca Kita Bisa

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Literasi
  • e-Book
  • Struktur
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}

Sekilas Tentang Cacar Monyet



Oleh : Wiwik Endang Mardiastutik, S.Pd


     

 

Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonesia resah karena ada kabar mengenai kejadian penyakit menular yang disebut ,”Cacar Monyet (monkeypox)” sedang mewabah.  Keresahan ini bukan tanpa alasan, karena dengan menurunnya kasus Covid-19 , tiba-tiba banyak orang terkena sakit yang ditandai dengan demam, pusing disertai batuk dan pilek. Kekawatiran yang ada memunculkan dugaan adanya Covid-19 varian baru atau jenis penyakit yang lain.  Dengan pemberitaan adanya penemuan penyakit Cacar Monyet (monkeypox) pada seorang turis berusia 38 tahun dari Nigeria yang sedang mengikuti lokakarya di Singapura pada akhir April, maka semakin menambah kekawatiran masyarakat tentang melandanya Cacar Monyet (monkeypox) di Indonesia.

 

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus jenis  monkeypox, sering disingkat MPV dan dari golongan Orthopoxvirus.  Awalnya virus ini ditemukan pada koloni monyet peliharaan yang terkena penyakit seperti cacar, sehingga disebut virus cacar monyet atau monkeypox virus. Namun pada penelitian selanjutnya jenis virus ini juga ditemukan pada binatang lain seperti  hewan pengerat ( tikus dan tupai ).

 

Manusia juga bisa terinfeksi monkeypox virus, yang menimbulkan beberapa gejala khas  dan kemudian disebut,” Penyakit Cacar Monyet,”. Penyakit cacar monyet ini merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) kemudian menginfeksi manusia.  Secara detail mekanisme infeksi cacar monyet ke tubuh manusia belum ada kepastian. Namun ada yang menduga bahwa mekanisme kontak langsung ataupun tidak langsung antara manusia dengan hewan yang terinfeksi pada kulit yang luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir dengan cairan tubuh hewan tersebut. Dikutip dari The Sun, Ahad (21/8/2022), menurut laporan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa, 21 dari 30 sampel dinyatakan positif terkena monkeypox virus setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, penularan bisa melalui kontak dengan cairan tubuh pasien secara langsung atau tidak langsung dari baju atau alat tidur.


A. Gejala Cacar Monyet

Ada beberapa gejala awal penyakit cacar monyet yang harus diwaspadai, antara lain, demam, kelelahan, lemas, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala (pusing). Gejala awal akan berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Setelah itu, muncul ruam di wajah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnya, seperti lengan atau kaki.
Ruam ini berkembang mulai dari muncul bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras dan menimbulkan borok. Biasanya, diperlukan waktu selama 2-4 minggu sampai ruam tersebut menghilang.

 

B. Pengobatan Cacar Monyet

Hingga kini, belum ada pengobatan untuk cacar monyet. Penyakit ini akan sembuh sendiri berkat sistem kekebalan tubuh manusia. Namun, pengobatan tetap dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul. Untuk mengatasi demam dan nyeri biasanya diberikan paracetamol. Pasien juga disarankan untuk beristirahat untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, konsumsi susu rendah lemak, buah, sayur, gandum utuh, dan biji-bijian dapat menjadi asupan energi untuk melawan infeksi. Sebanyak 1 dari 10 pengidap cacar monyet berisiko meninggal dunia. Oleh sebab itu, pasien perlu dirawat di ruang isolasi untuk mendapat pemantauan langsung dari dokter dan mencegah penularan penyakit

 

C.  Pencegahan Cacar Monyet

Untuk mencegah penularan cacar monyet, hindari kontak langsung dengan primata dan hewan pengerat, seperti monyet, tupai, dan tikus. Hindari pula kontak erat dengan orang yang sedang terinfeksi. Selain itu, cara pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:

  1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol sebelum makan, membersihkan luka, atau menyentuh hidung dan mata.
  2. Hindari berbagi alat pribadi, seperti sendok garpu dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
  3. Masak makanan yang mengandung daging hewan hingga matang.
  4. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.


Daftar Pustaka

Bunge, E., et al. (2022). The Changing Epidemiology of Human Monkeypox — A Potential Threat? A Systematic Review. PLOS Neglected Tropical Diseases, 16(2), pp. 1–20.

Centers for Disease Control and Prevention (2021). Monkeypox. Examining Animals With Suspected Monkeypox.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Infeksi Emerging. Frequently Asked Questions (FAQ) Monkeypox.

Davis, C. MedicineNet (2021). Monkeypox.

Drugs (2022). Monkeypox.

Nunez, K. Healthline (2022). All About Monkeypox.

Stanley Jhonson, The Virus, 2015, Gramedia

World Health Organization (2019). Fact Sheets. Monkeypox.

Perpustakaan Abdoel Moethalib Sangadji
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMAN 25 Jakarta adalah salah satu perpustakaan sekolah yang berlokasi di Jakarta Pusat dengan tujuan memberikan layanan informasi yang memuaskan kepada penggunanya dan menunjang pencapaian visi dan misi sekolah.Untuk pencapaian tujuan, perpustakaan sekolah kami menjadikan perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber balajar dan bagian intergral dari pendidikan di sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah. Untuk itu, perpustakaan SMAN 25 Jakarta berusaha memberikan layanan perpustakaan yang optimal dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunanya. 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?