Oleh : Wiwik Endang Mardiastutik, S.Pd
Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonesia resah karena ada kabar mengenai kejadian penyakit menular yang disebut ,”Cacar Monyet (monkeypox)” sedang mewabah. Keresahan ini bukan tanpa alasan, karena dengan menurunnya kasus Covid-19 , tiba-tiba banyak orang terkena sakit yang ditandai dengan demam, pusing disertai batuk dan pilek. Kekawatiran yang ada memunculkan dugaan adanya Covid-19 varian baru atau jenis penyakit yang lain. Dengan pemberitaan adanya penemuan penyakit Cacar Monyet (monkeypox) pada seorang turis berusia 38 tahun dari Nigeria yang sedang mengikuti lokakarya di Singapura pada akhir April, maka semakin menambah kekawatiran masyarakat tentang melandanya Cacar Monyet (monkeypox) di Indonesia.
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus jenis monkeypox, sering disingkat MPV dan dari golongan Orthopoxvirus. Awalnya virus ini ditemukan pada koloni monyet peliharaan yang terkena penyakit seperti cacar, sehingga disebut virus cacar monyet atau monkeypox virus. Namun pada penelitian selanjutnya jenis virus ini juga ditemukan pada binatang lain seperti hewan pengerat ( tikus dan tupai ).
Manusia juga bisa terinfeksi monkeypox virus, yang menimbulkan beberapa gejala khas dan kemudian disebut,” Penyakit Cacar Monyet,”. Penyakit cacar monyet ini merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) kemudian menginfeksi manusia. Secara detail mekanisme infeksi cacar monyet ke tubuh manusia belum ada kepastian. Namun ada yang menduga bahwa mekanisme kontak langsung ataupun tidak langsung antara manusia dengan hewan yang terinfeksi pada kulit yang luka, saluran pernapasan, atau selaput lendir dengan cairan tubuh hewan tersebut. Dikutip dari The Sun, Ahad (21/8/2022), menurut laporan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa, 21 dari 30 sampel dinyatakan positif terkena monkeypox virus setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, penularan bisa melalui kontak dengan cairan tubuh pasien secara langsung atau tidak langsung dari baju atau alat tidur.
A. Gejala Cacar Monyet
Ada beberapa gejala awal penyakit cacar monyet yang harus diwaspadai, antara lain, demam, kelelahan, lemas, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala (pusing). Gejala awal akan berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Setelah itu, muncul ruam di wajah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnya, seperti lengan atau kaki.
Ruam ini berkembang mulai dari muncul bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras dan menimbulkan borok. Biasanya, diperlukan waktu selama 2-4 minggu sampai ruam tersebut menghilang.
B. Pengobatan Cacar Monyet
Hingga kini, belum ada pengobatan untuk cacar monyet. Penyakit ini akan sembuh sendiri berkat sistem kekebalan tubuh manusia. Namun, pengobatan tetap dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul. Untuk mengatasi demam dan nyeri biasanya diberikan paracetamol. Pasien juga disarankan untuk beristirahat untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, konsumsi susu rendah lemak, buah, sayur, gandum utuh, dan biji-bijian dapat menjadi asupan energi untuk melawan infeksi. Sebanyak 1 dari 10 pengidap cacar monyet berisiko meninggal dunia. Oleh sebab itu, pasien perlu dirawat di ruang isolasi untuk mendapat pemantauan langsung dari dokter dan mencegah penularan penyakit
C. Pencegahan Cacar Monyet
Untuk mencegah penularan cacar monyet, hindari kontak langsung dengan primata dan hewan pengerat, seperti monyet, tupai, dan tikus. Hindari pula kontak erat dengan orang yang sedang terinfeksi. Selain itu, cara pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
Daftar Pustaka
Bunge, E., et al. (2022). The Changing Epidemiology of Human Monkeypox — A Potential Threat? A Systematic Review. PLOS Neglected Tropical Diseases, 16(2), pp. 1–20.
Centers for Disease Control and Prevention (2021). Monkeypox. Examining Animals With Suspected Monkeypox.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Infeksi Emerging. Frequently Asked Questions (FAQ) Monkeypox.
Davis, C. MedicineNet (2021). Monkeypox.
Drugs (2022). Monkeypox.
Nunez, K. Healthline (2022). All About Monkeypox.
Stanley Jhonson, The Virus, 2015, Gramedia
World Health Organization (2019). Fact Sheets. Monkeypox.