Oleh

Wiwik Endang Mardiastutik, S.Pd

Seperti kebanyakan sekolah lain di Jakarta, biasanya hari Jum’at digunakan untuk program penguatan karakter peserta didik. Kebetulan SMAN 25 Jakarta punya program yang dinamakan,”JUMPALIHAT”.   Program ini  singkatan  dari Jum’at Pagi, PM, Literasi dan Sehat jasmani maupun rohani. Jadi kegiatan pada Jum’at pagi ada PM yang dilakukan oleh kelas XII pada waktu itu untuk mempersiapkan UNBK, ada kegiatan literasi dilakukan kelas XI atau kelas X dan ada kegiatan senam. Setiap  Jum’at jenis kegiatan dari jenjang kelas bergantian  atau berbeda-beda, kecuali untuk kegiatan sholat dhuha lanjut tadarus dan pentas literasi. Karena untuk sholat dhuha lanjut tadarus dan pentas literasi dilakukan oleh semua warga SMAN 25 Jakarta, sedangkan yang non muslim melaksanakan kerohkanian sesuai agamanya dibimbing dan diikuti oleh guru yang seiman.

Program JUMPALIHAT SMAN 25 Jakarta dimulai pada tahun 2019 saat kepemimpinan Ibu Dra. Fauro sebagai Kepala Sekolahnya. Program yang sudah berjalan hampir setahun, terhenti seketika saat Covid-19 melanda seluruh Negara di belahan dunia. Dengan adanya Covid-19 semua sekolah di DKI tidak ada yang melakukan kegiatan PTM, sehingga semua program kegiatan sekolah dilakukan secara on line. Jadi tidak perlu dibayangkan lagi, semua orang sudah mengalami betapa sepinya sekolahan. Namun dengan berjalannya waktu, akhirnya Covid-19 berlalu juga, dan sekolah kembali bergeliat sehingga banyak menunjukan adanya tanda kehidupan dan kegiatan. Demikian juga Program JUMPALIHAT SMAN 25 Jakarta dilakukan kembali meskipun kepemimpinan atau Kepala Sekolah sudah berganti di bawah komando Ibu Triyem, S.Pd, M.Si.

Pukul 05.55 halaman SMAN 25 Jakarta telah penuh tergelar karpet berwarna biru. Lampu-lampu halaman sekolah masih ada yang nyala sebagian. Satu dua siswa dan guru sudah ada yang datang, meski suasana masih agak sedikit sepi. Ditambah lagi beberapa  burung terbang  baru keluar dari sarangnya yang ada di bawah genting sekolahan, seolah malah seperti menjelang malam. “Pagi banget ya, sampai di sekolah”, gumam saya dalam hati.

Jarum jam berjalan sesuai kewajibannya untuk mengubah waktu dari detik menjadi menit dan jam. Tepat pukul 06.30 terdengar bunyi bel secara otomatis sebagai tanda awal kegiatan di sekolah dimulai. Dan tak lama kemudian terdengar suara Wakasek kesiswaan melalui mickrophone sentral, menghimbau agar siswa-siswi langsung turun ke lapangan dengan membawa alat solat dan tadarusnya masing-masing. Pastinya ada beberapa guru dari staf kesiswaan yang ada di lantai 2 dan tiga, untuk menggiring siswa-siswi agar cepat turun ke lapangan. Ya, hari ini adalah hari Jum’at dengan program JUMPALIHAT mengambil kegiatan sholat dhuha  lanjut tadarus bersama ditambah kultum.

Diawal kegiatan terasa biasa, beberapa guru mengatur siswa siswi untuk segera duduk di karpet. Siswa duduk di shap bagian depan dan siswi duduk di bagian shap belakang. Mulai sholat dhuha dan tadarus berjalan lancar, meski ada beberapa siswa yang bercanda saat sholat.  Biasalah masih ada yang belum paham tentang makna sholat adalah terhubung dengan Allah, jadinya masih ada yang ha ha hi hi, makanya perlu kegiatan pembiasaan dan penguatan karakter.

Sholat dhuha dan tadaruspun telah usai. Tak lama kemudian MC kegiatan JUMPALIHAT maju ke depan untuk meyebut nama seseorang untuk kultum. Dan yang disebut adalah nama Bill Amar dari kelas XII IPS 3. Sontak teriakan,” yaaaaaa, ayo maju,” menggema di shap depan bagian kiri. Kebetulan memang Bill Amar duduk di bagian itu.

Tak lama kemudian dari tempat teriakan berdiri seorang siswa dengan baju gamis cowok ala  maroko warna putih sampai tumit, sorban kotak-kotak warna merah muda melingkar-lingkar membalut kepala dan tak lupa kaca mata hitam besar nyentel di kedua telinganya. Nah kalau yang tadi hanya teriakan,” yaaaa”, di bagian depan sebelah kiri, maka setelah melihat sosok berpakaian ala Ustat Gus Miftah tanpa tongkat ini, langsung hampir semua orang yang ada di lapangan tertawa,” geeeerrr ….ha ha ha ha ha ha”.

Dengan tenang dan santai Bill Amar yang berpenampilan ala Ustat Gus Miftah berjalan maju naik ke atas panggung. Tak lama kemudian Bill Amar dengan sedikit gayanya yang caper membuka kaca mata dan mengeluarkan HP.  

Nah… Yang bikin tambah ngakak semua orang di lapangan adalah gaya kultumnya.

Gaya ngomongnya, gileeee banget……PD habis pokoknya, ngalahain ustat amatiran ha ha ha.

Jadilah gema tawa terdengar di lapangan SMAN 25 Jakarta. Kalimat demi kalimat yang diucapkan Bill Amar sejak mulai berdiri di panggung menghipnotis semua orang. Hal ini terbukti tidak ada yang tidak tertawa. Suara di lapangan gemuruh dengan penuh tawa dan tepuk tangan. Saat itu semua orang pasti imunnya langsung naik karena bahagia dan ingat akan nafasnya masing-masing. Pasti tidak ada seorangpun yang otaknya bermanufer ke masa lalu dan ke masa depan, yang ada hanya melihat Bill Amar. Inilah salah satu talenta Bill Amar yang mungkin tidak diketahui oleh banyak guru.

Yang pasti ada sebuah hikmah di setiap kejadian. Seperti saat itu, dengan penampilan Bill Amar telah membuktikan, bahwa mencari talenta tidak harus di kelas dan melihat nilai akademik. Kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) merupakan hal penting untuk menjadi modal kesuksesan. Dan kegiatan JUMPALIHAT merupakan kegiatan yang dapat menginspirasi serta menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Semoga JUMPALIHAT benar-benar membuat warga SMAN 25 Jakarta sehat jasmani dan rohani. (iC by Admin)