A. Latar belakang lahirnya Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya adaah “Berbeda-beda tetapi tetap satu” berasal dari 2 kata yang terpisah, yaitu “Bhinna” yang artinya terpisah dan “Ika” yang artinya adalah berbeda dan “Tunggal” yang artinya berarti satu.
Bhineka Tunggal Ika pertama kali ditemukan dalam kitab Sutasomo karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad ke-14 (XIV) pada masa Majapahit.Bhineka Tunggal Ika mulai menjadi pembahasan oleh Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang BPUPKI sekitar 2,5 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Bahkan Bung Hatta sendiri mengemukakan bawha Bhineka Tunggal Ika adalah ciptaan Bung Karno pasca Indonesia merdeka.Setelah beberapa tahun kemudian lambang Negara Republik Indonesia dibwntuk dengan bentuk bentuk burung Garuda Pancasila, kemudian semboyan Bhineka Tunggal Ika disisipkan kedalam lambang tersebut.Dalam proses perumusan dan pembentukan konstitusi Indonesia, jasa Muh.Yamin harus senantiasa diingat sebagai orang yang pertma kali mengusulkan Bhineka Tunggal Ika kepada Bung Karno agar dijadikan semboyan negara.
B. Pengaplikasian Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan
Bhineka Tunggal Ika juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan sila masing-masing, sebagai contoh:
Sila pertama: ketuhanan yang maha esa Contoh di kehidupan: percaya/takwa kepada tuhan yang Maha Esa
Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab Contoh di kehidupan:mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tidak bertindak semena-menakepada orang lain
Sila ketiga: Persatuan Indonesia Contoh di kehidupan:tidak merendahkan suku adat budaya lain, mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan pribadi, cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
Sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dakam permusyawaratan/perwakilan Contoh di kehidupan:menghargai/menghormati pendapat orang lain, menerima hasil keputusan musyawarah walaupun berbeda dengan pendpata kita, dan melakukan kegiatan gotong roryong antar warga
Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Contoh di kehidupan:tidak membeda-bedakan orang yang berbeda suku, agama, dan ras, tidak menggunakan hak milik untuk merugikan kepentingan umum.
Perbedaan-perbedaan suku, ras, agama, bahasa, budaya, dan kepercayaan lah yang membuat Indonesia sebagai negara yang begitu indah.Keragaman budaya yang terjalin bisa membuat tali persaudaraan diantara sesama semakin erat, maka dari itu kita tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain.
C. Akibat yang akan terjadi jika Bhineka Tunggal Ika tidak diterapkan
Jika Semboyan Bhineka Tunggal Ika tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka masyarakat Indonesia tidak dapat menghargai satu sama lain, terjadinya perselisihan, kurangnya rasa toleransi, akan saling memandang satu sama lain dari ras, suku, agama, budaya, dan bahasa.Pancasila bukan hanya berlaku sebagai dasar negara Indonesia saja.Namun, juga harus dihafalkan serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyaratakat bisa hidup dengan berdampingan satu sama lain, serta terhindar dari permasalahan yang bisa memecah belah persatuan Indonesia
Nama: Keysha Eudes Lova Basuki
Kelas: X-4