Oleh : Fiqi Akhmad Fauzi 

Pegiat @pondok_asshireen dan alumni tahun 2019

Halo, Saya Fiqi Akhmad Fauzi. Saat ini, saya menempuh semester akhir di Universitas Negeri Semarang dengan disiplin Ilmu Sejarah. Kok bisa ya saya masuk sejarah? Padahal waktu sekolah mata pelajaran sejarah bikin ngantuk, hehe. Sebenarnya bukan karena kebetulan aja, sih. Saya memang suka dengan hal yang berbau sejarah (bukan mengenang mantan, ya). Karena salah satu dari sifat sejarah itu unik, yang hanya terjadi sekali seumur hidup dan berdasarkan fakta.

Itu aja prolog dari perkenalan saya. Sebenarnya saya bingung mau nulis apa, Pak Indar (guru besar saya) menghubungi saya via Whatsapp tadi sore. Beliau menginstruksikan saya untuk menulis kembali tentang pengalaman saya selama di SMA. Saya mengiyakan sebagai bentuk bakti saya terhadap ‘rumah belajar’ saya selama tiga tahun tersebut. Saya mengetik pelan-pelan sambil ngobrol-ngobrol dengan kalian semua, ya. Hehehe.

Saya masuk SMAN 25 Jakarta pada tahun 2016 dan mengambil IPS. Kalo ngambil IPA takut sama pelajaran kimia, susah banget. Mungkin karena IPS ada mata pelajaran sejarah kali ya? Tapi kan di IPA juga ada matpel sejarah, kok. Bedanya kalo IPS ada Sejarah Peminatan, lebih ekstrimis hehe. Kalo sekarang mungkin kurikulum merdeka, ya? Saya pengen tahu dong enak gak sih kurikulum merdeka itu? Hehehe.

Jika ditanya pengalaman ekstrakulikuler, saya mengikuti sekiranya dua ekskul, yaitu pramuka dan rohani islam. Karena dari SMP ekskulnya ya dua itu. Kedua ekskul tersebut saya ikuti dengan ikhlas dan have fun, tidak ada rasa terbebani dan terpaksa. Selain itu, saya sempat ikut ekskul futsal sewaktu kelas 11. Supaya bisa hidup sehat dan menjalankan hobi saya yaitu bermain bola sebagai refreshing.

Pengalaman paling berkesan yakni mengikuti pramuka. Dibalik panasnya pramuka wajib ada seneng-senengnya juga, loh. Banyak kegiatan yang saya ikuti selama saya bersekolah di sini, seperti Raimuna ranting, cabang, hingga yang paling gabisa saya lupakan yaitu raimuna nasional, karena ketemu dengan temen-temen se-Indonesia, ada yang dari sumatera, maluku, hingga papua. Bahkan ada juga loh peserta dari negara seberang, seperti Malaysia, Singapura, hingga Nepal (nanti fotonya ada dibawah). Gimana ga asik kalo berangkat dari perbedaan dipersatukan di Cibubur. Terlebih, sertifikasi nasional itu penting banget buat masuk perguruan tinggi negeri manapun.

Saya di rohis pun ngga kalah dari pramuka. Banyak kegiatan yang saya ikuti seperti latihan dasar kepemimpinan rohis (nginep di villa, makan banyak, enak deh pokoknya), ikut festival marawis di Jiexpo Kemayoran, dan masih banyak kegiatan yang lainnya. Ketika di rohis saya mendapatkan inputnya dan saya keluarkan outputnya di pramuka. Kedua ekskul tersebut berkesinambungan tergantung arah gerak saya.

Semua ekskul di SMAN 25 itu mempunyai nilai yang positif, kok. Apabila kalian suka hal yang berbau seni, bisa ke Yosim Pancar, Saman. Kalau suka olahraga, bisa ke Futsal, Basket, dan Pencak Silat. Kalau suka pengabdian, bisa ke Pramuka, Paskibra, PMR. Apabila suka eksperimental, bisa ke KIR. Kalau yang suka reliji, bisa ke Rohis dan Rohkris. Dan sebagainya. Mohon maaf apabila tidak disebutkan, mungkin sudah ada ekskul baru atau bagaimana dan agak lupa. Semua ekskul juga punya pola geraknya masing masing sesuai passion kalian.

Jika tadi bicara tentang ekskurikularisasi di sekolah, saya coba untuk bercerita tentang akademik saya. Saya dikelas sebenarnya ngga cerdas-cerdas banget (bisa dibuktikan dengan banyaknya nilai ujian yang dibawah kkm, hehehe). Bahkan saya pernah mendapatkan peringkat diatas 10. Sampai saya dimarahi wali kelas saya, yaitu Almarhumah ma’am Ida Febrianie. Karena terlalu fokus dengan kegiatan ekskul sampai lupa dengan hal yang wajib yaitu akademik. Saya sadar betul apa yang disampaikan beliau menjadi ruang evaluasi bagi saya untuk lebih berkembang. Akhirnya, saya bisa mendapatkan peringkat 5 besar.

“Lho, kok bisa melejit ke 5 besar, fiq?”

Saya aja tidak tahu kenapa bisa begitu, hehehe. Saya hanya kasih dua tips aja sih, yaitu nurut sama guru dan rajin. Maksudnya, apa yang dikasih bapak/ibu guru itu merupakan ilmu yang bermanfaat yang bersifat nyata, mungkin suatu saat akan diimplikasikan ketika kalian sudah lulus sekolah. Oh iya, tadi saya menyebut rajin sebagai kiat sukses. Rajin juga bisa multiversi, rajin belajar, rajin mengerjakan tugas, hingga rajin bertanya bisa membuat nilai plus bagi guru. Rajin bertanya bukan berarti cari perhatian, karena murid memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Oke, lanjut lagi. Ketika kelas 12 yang mana harus fokus banget dengan tujuan setelah lulus. Mencari informasi mengenai berbagai perguruan tinggi negeri, jurusannya, lingkungannya, dll. Singkatnya, saya mendapatkan Jurusan Sejarah di Universitas Negeri Semarang sebagai tempat menimba ilmu setelah SMA melalui jalur SNMPTN. Itu apa sih? SNMPTN merupakan jalur masuk PTN hanya menggunakan seleksi nilai rapot semester 1 sampai 5, kurang lebih seperti itu. Enak banget ya yang lulus SNMPTN, ga perlu repot-repot menguras tenaga pikiran untuk ujian UTBK, hehehe.

Jalur SNMPTN juga ada daftar sertifikasi regionalnya, lho. Mulai dari cabang, daerah, hingga nasional. Alhamdulillah nya, saya punya sertifikasi standar nasional, yaitu dari pramuka. Itu menjadi nilai plus saya dalam menginput data SNMPTN. Kesimpulannya, sertifikasi dalam diri itu penting banget.

Selamat berproses untuk teman-teman SMAN 25 jakarta, baik kelas 10 hingga 12 pejuang PTN. Untuk kelas 10, selamat datang di SMAN 25 Jakarta. Kalian sudah masuk gerbang menuju tahap-tahap keilmuan dari mendasar hingga menengah. Carilah ilmu sebanyak mungkin dan implikasikanlah kedalam pengembangan diri. Untuk kelas 11, kalian merupakan jalan tengah untuk menuju akhir. Kalau bisa sudah mendapatkan pelajaran apa yang membuat kalian nyaman. Untuk kelas 12, gali lah informasi mengenai PTN sebanyak-banyaknya. Jangan lupa konsisten dengan nilai raport.

Itu saja cerita dari saya, saya tunggu cerita yang menarik dari kalian!

Semarang, Agustus 2022

Biodata

Nama                           : Fiqi Akhmad Fauzi

TTL                             : Jakarta, 16 Oktober 2001

Riwayat Pendidikan   : SMPN 54 Jakarta

                                      SMAN 25 Jakarta    

                                      Universitas Negeri Semarang

Riwayat Organisasi     : Pramuka, Rohis, History Study Club, Shireen Institute