Oleh : Wiwik Endang Mardiastutik, S.Pd
Sering kali dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru di kelas menyamaratakan kondisi siswa untuk bisa mengikuti dan memahami materi dengan cara metodenya mengajar. Padahal siswa memiliki jenis dan karakter yang berbeda-beda, hal ini yang sering terlupakan oleh kebanyakan guru. Sebagai contoh disaat guru sedang memberikan sebuah penjelasan tentang konsep menggunakan metode ceramah atau menggunakan PPT, maka guru menginginkan semua siswa paham pada konsep tersebut. Terkadang lupa bahwa siswa sebagai individu yang memiliki karakter berbeda, pasti juga memiliki cara dan proses yang berbeda dalam memahami suatu konsep. Disinilah letak keegoisan seorang guru, yang tidak mau memahami sisi individual siswa yang memiliki karakter berbeda-beda. Karena berharap semua siswa mampu amemahami apa yang disampaikan dengan satu cara.
Setiap orang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan gaya belajar masing-masing siswa. Sebagian mungkin akan menangkap informasi lebih cepat ketika mendengarkan, ada pula yang lebih nyaman memahami sesuatu melalui penglihatan maupun gerakan, bahkan ada yang sambil memejamkan mata untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru yang menggunakan metode ceramah. Lalu apakah salah kalau ternyata lebih suka memejamkan mata sambil mendengarkan dan memahami konsep dengan metode ceramah?
Sebagai individu yang berbeda-beda ternyata gaya belajarpun juga berbeda-berbeda. Gaya belajar juga berpengaruh terhadap seberapa cepat otak manusia dapat mencerna informasi. Agar dapat mencerna informasi secara efektif, sehingga kegiatan belajarpun menjadi lebih efektif dan hasilnya lebih maksimal. Salah satu langkah untuk mengetahui bagaimana cara “ belajar efetif ” adalah dengan mengenal gaya belajar yang sesuai untuk kita. Berikut adalah 7 gaya belajar yang perlu kita ketahui:
1. Visual
Tipe pembelajar visual cenderung fokus pada penglihatan. Belajar dengan gaya belajar visual menggunakan indra mata dalam mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, serta membaca media. Tipe visual biasanya akan lebih nyaman belajar dengan mengakses citra visual yang menonjol berupa paduan warna, garis, maupun bentuk.
Karakteristik tipe visual biasanya imajinatif karena dapat mengingat gambaran skenario yang kompleks melalui gambar ataupun video. Grafik, diagram, peta, flowchart akan jauh memudahkan tipe visual dalam belajar. Orang dengan gaya belajar ini terkadang juga susah untuk memahami instruksi verbal dibandingkan tertulis. Kemampuan dalam menggunakan indra penglihatan yang lebih membuat tipe visual cenderung mudah terganggu atau terdistraksi melalui rangsangan visual seperti pop-up notification, duduk di samping jendela, dan lainnya.
2. Auditori
Orang-orang yang mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi termasuk dalam tipe auditori. Pernahkah kamu dapat mengulang pembicaraan orang lain atau guru ketika menjelaskan materi dengan mudah? Mungkin gaya belajarmu adalah auditori karena dapat mengingat hal-hal yang pernah kamu dengar dengan baik dan jelas. Tipe auditori sangat mudah mengikuti instruksi verbal dibandingkan instruksi-instruksi tertulis. Orang-orang dengan gaya belajar ini juga lebih sensitif dengan nada, suara, dan ritme. Tipe auditori lebih mudah belajar dengan kembali mengulang dan membicarakan hal-hal yang ingin diingat. Bahkan terkadang bisa mendengarkan dengan cara sambil menutup mata, karena konsentrasinya akan focus pada apa yang didengarkan. Akan tetapi, tipe yang satu ini cukup mudah terdistraksi di tengah kebisingan atau suara lain yang mengganggu.
3. Kinestetik
Cara belajar kinestetik adalah metode belajar yang banyak melibatkan gerakan. Tipe yang satu ini akan mudah mengingat informasi dengan langsung mempraktekannya dibanding hanya mendengarkan atau membaca teori. Langsung menyentuh objek yang dipelajari akan membantu tipe kinestetik. Tipe kinestetik cenderung merasa nyaman mengekspresikan diri secara fisik seperti dalam pertunjukan atau tari. Terkoordinasi secara fisik serta pandai olah raga dapat menjadi salah satu kelebihannya. Belajar dengan mencoret-coret atau menggambar akan memudahkan orang-orang dengan gaya belajar kinestetik. Akan tetapi, biasanya mereka mudah gelisah apabila terlalu lama berdiam di suatu tempat.
Nah, kalau gaya belajar kinestetik biasanya ditandai dengan cepatnya menerima dan mengolah informasi dari hal-hal fisik. Misalnya saja sentuhan, kehadiran alat peraga, dan partisipasi diri sendiri dalam proses belajar. Kamu cenderung merasa perlu untuk mengalami sesuatu secara langsung untuk benar-benar memahami suatu hal. Kamu juga punya sense yang baik tentang tekstur atau bentuk. Biasanya, anak dengan gaya belajar kinestetik menyukai kegiatan fisik seperti olahraga.
Agar lebih memahami pelajaran, tipe kinestetik dapat membuat alat-alat peraga, misalnya saat belajar materi katrol Fisika, bisa membuat alat peraga seperti alat timba sumur, agar paham bagaimana katrol itu bekerja untuk mengurangi jumlah gaya yang digunakan untuk mengangkat beban. Inilah pentingnya cara pendekatan kontekstual dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Verbal (linguistic)
Gaya belajar verbal ditandai dengan preferensi untuk menggunakan kata-kata, baik dalam membaca maupun menulis dalam memahami pelajaran. Pelajar yang memiliki gaya verbal nyaman dengan banyak membaca, berbicara, dan menulis saat belajar. Tipe gaya verbal juga cenderung menyukai permainan kata, puisi, pantun bahkan untuk menemukan arti kata.
Jika kamu adalah pelajar verbal, cari berbagai cara untuk selalu mengaitkan materi pelajaran dengan tulisan dan bacaan. Kamu dapat menggunakan teknik mnemonic (kata kunci), membuat akronim, dan bisa menuangkan dalam bentuk tulisan. Kamu juga bisa mengulang materi pelajaran dengan membacakannya secara lantang, atau membuat permainan kata bersama teman-teman.
5. Logical (mathematical)
Kamu merasa unggul saat menghitung? Berarti gaya belajarmu adalah mathematical.
Biasanya tipe gaya belajar logical akan cepat menyadari suatu bentuk pola, dan melihat keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya yang biasanya tidak disadari oleh banyak orang. Tipe gaya logical juga bisa memahami sesuatu dengan menyambungkan dari berbagai detil kejadian dan menyusunnya dengan terorganisir, seperti bermain puzzle. Pelajaran yang bersifat problem solving skill, case base learning yang sistematis, dan tidak perlu mengandalkan hafalan adalah kunci utama bagi tipe gaya belajar ini.
6. Sosial (interpersonal)
Gaya belajar interpersonal biasanya ditandai apabila kamu memiliki kemampuan sosial yang baik seperti berkomunikasi dengan verbal maupun tulisan. Tipe ini akan lebih nyaman berkonsultasi dan diskusi pelajaran bersama guru, maupun teman sekelas. Bahkan sangat suka belajar dengan mengutarakan ide dan mendiskusikan materi pelajaran terkait.
Membentuk grup belajar adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk membantu tipe gaya social. Karena orang yang memiliki tipe gaya social akan merasakan suasana belajar yang hidup dengan diskusi yang seru, teman untuk bertukar ide, dan saling beri tanggapan bahkan via chat dengan teman-teman dalam grup belajar.
7. Solitary (intrapersonal)
Apakah kamu suka belajar di keadaan sepi dan menyendiri? Gaya belajar intrapersonal adalah kebalikan dari gaya belajar social. Cara belajar dalam keadaan sepi dan menyendiri adalah ciri gaya belajar intrapersonal. Dengan mengerjakan semuanya sendiri, bisa membuat dan mengetahui personal interest and goals. Biasanya tipe gaya intrapersonal lebih senang membaca buku atau belajar dari informasi yang ada di laptop atau hp.
Itulah 7 jenis gaya belajar yang harus kalian ketahui, agar belajar terarah dan efektif. Perlu diingat bahwa setiap orang tidak hanya mempunyai satu gaya belajar saja, namun ada gabungan gaya belajar misalnya visual dan auditori. Mengidentifikasi gaya belajar yang cocok dengan diri sendiri adalah hal yang penting untuk diri kalian sendiri.
Dengan memahami cara belajar yang paling sesuai, kamu akan lebih mudah memproses setiap materi, pembelajar, atau informasi yang harus diserap. Gaya belajar juga dapat memaksimalkan kualitas belajar sehingga bisa menjadi lebih optimal. Jadi, sudahkah kamu mengenali dan lebih memahami gaya belajarmu? Yuk, segera kenali dan identifikasi tipe gaya belajar kalian……
Daftar Pustaka
Andri Priyatna, Pahami Gaya Belajar Anak, Gramedia, 2017
M, Nur Gufron dan Rini Risnawita S, Buku Gaya Belajar, Pustaka Belajar, 2018